Rangkaian Pengunci Relay

Laboratorium Sistem Pengendali Dasar SMK Dinamika Tegal

Rangkaian Pengunci Relay


Rangkaian ini mendasari kerja semua rangkaian control automatic. Prinsipnya adalah bagaimana kita menghidup-matikan sebuah bufer atau pengunci On dengan sebuah sinyal. Ok, silahkan lihat penjelasan berikut ini:

 
Sedangkan jika kerja pushbutton itu diterapkan pada sebuah relay maka akan terjadi hal demikian:







Pertanyaannya, bagaimanakah bentuk rangkaiannya agar ketika button dilepas maka contact relay tetap dalam keadaan On? Maka bentuk rangkaiannya adalah sebagai berikut:







Mengapa demikian? 
  1. Pada urutan gambar A, B, C  relay diperlakukan seperti pada rangkaian lampu sehingga dia adalah beban pasif dimana contact bantunya belum digunakan. Artinya setelah button dilepas maka suply energy untuk pembentukan magnet elektrik di coil terhenti.
  2. Pada gambar D,E,F contact bantu relay (dalam hal ini yang digunakan adalah status NO nya) telah digunakan. Cara menghubungkannya harus paralel dengan button / tombol yang mengaktifkan relay tersebut. Maka di sini ketika button sudah dilepas energy yang digunakan untuk mensuplay pemagnetan di coil belum terputus karena masih bisa melalui contact bantu NO tersebut yang saat ini sedang tertutup. Keadaan ini disebut keadaan terkunci. Pada saat ini relay dapat digunakan sebagai bufer bagi rangkaian perintah yang lain.
Ini adalah dasar kerja sebuah rangkaian relay. Rangkaian yang mendasari pembuatan sirkit control automatic ataupun program-program automatic yang lain, yang berdasarkan rangkaian logika relay. Rangkaian ini bukanlah satu-satunya rangkaian relay melainkan masih sangat banyak pengembangannya. Contoh, kita bisa membuat suatu rangkaian dimana sebuah relay hanya bisa diaktifkan jika relay yang lain sudah aktif. Ini dapat kita lihat dalam konsep rangkaian berurutan dari relay.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

interlock

Rangkaian Berurutan